Ketua DPD GRANAT Provinsi Lampung, H.Tony Eka Candra saat berorasi dikantor Kejati Provinsi Lampung beberapa waktu lalu. |
Taktik Lampung - Dengan dilibatkannya TNI dalam mendukung tugas BNN dan POLRI untuk memerangi dan memberantas kejahatan, peredaran gelap dan penyalahgunaan NARKOBA, khususnya memberantas dan memerangi sindikat dan bandar NARKOBA, maka akan meningkatkan kekuatan dalam upaya pemberantasan dan memerangi kejahatan dan peredaran gelap NARKOBA.
Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Lampung, H.Tony Eka Candra mengatakan, Peran TNI secara tehnis mungkin masih dibahas oleh kedua institusi tersebut, namun menurutnya dengan terlibatnya TNI akan semakin meningkatkan kekuatan dalam pemberantasan dan memerangi kejahatan dan peredaran Narkoba.
" Alhamdulillah, usul, gagasan dan ide DPP GRANAT, melalui Ketua Umum DPP GRANAT: Bapak KRH. H. HENRY YOSODININGRAT, SH, sejak 10 Tahun yang lalu akhirnya dapat terwujud." Ujarnya saat diwawancarai, Senin (13/3)
Aksi simpati ratusan kader GRANAT Lampung, mendukung langkah tegas penegak hukum dalam pemberantasan Narkoba. |
Ia menjelaskan, banyak yang dapat dilakukan TNI, di antaranya: Melakukan operasi penegakan hukum (Represif) dan perang terhadap mafia, sindikat, bandar dan pengedar NARKOBA bersama BNN dan POLRI,
" Bila perlu operasi ditempat NARKOBA diproduksi, ditempat asalnya di luar negeri" Tegasnya yang juga ketua PD VIII FKPPI Provinsi Lampung ini.
Menurutnya, melakukan operasi intelijen sampai ke tempat NARKOBA di Produksi, baik di dalam maupun luar negeri, karena Intelejen TNI termasuk yang terbaik didunia dan diakui oleh Dunia internasional.
" Kita tau bahwa masuknya NARKOBA ke Indonesia mayoritas TANPA melalui jalur resmi transportasi baik darat, laut dan udara, tetapi melalui jalur-2 penyelundupan" ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung ini.
Ketua DPP Granat KRH.Henry Yosodiningrat didampingi pengurus DPD Granat Provinsi saat berkunjung dikantor DPRD Lampung |
TNI memblokade menutup pintu semua jalur masuknya Narkoba dari Luar Negeri; TNI-AD jaga ketat pintu masuk sepanjang garis perbatasan di darat; TNI-AL sterilkan sepanjang pantai dan jalur laut sampai batas wilayah laut ZEE, juga perketat dalam mengawasi pelabuhan-pelabuhan resmi dan tidak resmi, termasuk pelabuhan tikus (pelabuhan kecil / pelabuhan rakyat) serta pelabuhan-pelabuhan nelayan di seluruh wilayah NKRI;
" TNI-AU memantau Kapal-kapal yang masuk Indonesia melalui jalur udara, bila hasil operasi intelijen ada kapal asing membawa atau akan menyelundupkan NARKOBA, langsung hubungi TNI-AL untuk menangkap, atau langsung hancurkan / tenggelamkan dan tembak dari udara" Tuturnya Sekertaris Komisi III DPRD Lampung ini.
Menurutnya, Cara ini akan mensterilkan seluruh wilayah NKRI dari kemungkinan adanya penyelundupan NARKOBA yang masuk ke dalam wilayah NKRI. Untuk pemberantasan kejahatan, peredaran gelap dan penyalahgunaan NARKOBA yang sudah terlanjur masuk atau yang diproduksi di dalam negeri, dilakukan secara masif oleh segenap Komponen Bangsa.
" Pemerintah sampai tingkat Desa, TNI-POLRI dan BNN, dengan melibatkan seluruh komponen Masyarakat dan Organisasi-organisasi yang konsen terhadap Pencegahan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), atau Ormas-ormas yang anti NARKOBA, kekuatan TNI-POLRI apabila didayagunakan penuh, sampai tingkat BABINSA dan BABINKAMTIBMAS bersama Masyarakat di masing-masing desa/Kelurahan, maka akan sulit NARKOBA masuk ke setiap jengkal wilayah NKRI,Ayo kita perangi kejahatan NARKOBA dengan melibatkan semua potensi dan komponen kekuatan Bangsa; Insya' ALLAH Indonesia bisa segera terbebas dari bencana NARKOBA" Pungkas pemegang sabuk hitam tertinggi (DAN VI) Karateka ini. (TL)
0 Comments