Salam komando Bupati Lampung Tengah Mustafa bersama menantu Sri Sultan Hamengku Buwono X KPH.Yodhonegoro.Phd |
Taktik Lampung - Perhelatan Gawi Agung Bejuluk Beadek yang digelar oleh Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa pada 19 Juli lalu terus menuai apresiasi. Kali ini dilontarkan Kanjeng Pangeran Harya (KPH) H. Yudhonegoro, Phd., yang merupakan menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Dikatakan KPH Yudhonegoro, Mustafa merupakan pemimpin muda yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya. Tanpa pandang suku, ia mampu menyatukan semua orang menjadi orang Lampung seutuhnya.
"Terima kasih kepada Pak Mustafa yang sudah merangkul semua lapisan masyarakat. Dan saya mengapresiasi acara akbar yang mampu menyatukan semua pendatang menjadi saudara. Inilah bentuk kepedulian seorang pemimpin," tegasnya.
KPH Yudhonegoro juga menceritakan, dilingkup kesultanan Yogyakarta, raja adalah tokoh budaya tertinggi. Begitu juga di Lampung Tengah dengan kesuttanan Jurai Siwo. Tentunya ini menjadi kesamaan nilai-nilai pelestarian budaya.
"Dan saya atas nama Kesultan Mataram mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas pengangkatan saudara khususnya masyarakat Yogyakarta yang ada di Lampung Tengah," tegasnya saat ramah tamah bersama Mustafa, Selasa, (25/7)
Ini saatnya kebudayaan Jawa dan Lampung bersatu. Menurut KPH Yidhonegoro, besarnya daerah karna budayanya. Dan ketika bicara budaya semuanya masuk tidak ada sekat. Dan ini ada di Lampung Tengah.
Sementara Bupati Lamteng Dr. Ir. H. Muastafa, mengaku apa yang telah dilakukanya semata-mata untuk menjadikan budaya Lampung menjadi tuan di daerahnya sendiri. Ia juga menyambut baik dukungan moral yang diberikah KPH Yudhonegoro terhadap apa yg telah dan akan diperbuatnya untuk masyarakat Lampung khususnya Lampung Tengah.
"Pertermuan ini membicarakan pelestarian budaya dan NKRI yang harus dipererat dengan kebudayaan. Saya juga menitipkan seluruh warga saya terutama siswa dan mahasiswa asal Lamteng yang ada di Yogyakarta agar bisa dibantu dan diperhatikan" Pungkasnya.(TL/*)
0 Comments