Foto.Humas Pemprov |
Taktik Lampung - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menargetkan Rumah Sakit Umum Daerah Bandar Negara Husada (RSUD BNH) mampu menjadi rumah sakit tanpa kelas terbaik di Indonesia. Menurut Gubernur, upaya Pemerintah Provinsi Lampung membangun rumah sakit tanpa kelas dilakukan sejak 2011-2017.
"Kita melanjutkan pembangunan yang dilakukan di era Gubernur Sjahroedin. Rumah sakit ini menjadi tumpuan dan ujung tombak serta menjadi rumah sakit terbaik tanpa kelas di Indonesia," kata Gubernur Ridho saat meresmikan RSUD BNH di Kota Baru, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis (7/9).
Selain rumah sakit tanpa kelas pertama di Lampung, Gubernur juga berharap ini menjadi yang terbaik di Indonesia. "Saya berharap manajemen mampu meningkatkan akselerasi dalam meningkatkan performa RSUD BNH terutama peralatan dan kelengkapannya," kata Ridho.
Rumah sakit ini bukan hanya melayani masyarakat di sekitar Kota Baru, namun mencakup Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Metro. Kehadiran RSUD BNH sekaligus mendukung RSUD Abdoel Moeloek dan RS Jiwa Lampung.
"Oleh karenanya, RSUD BNH harus mempersiapkan segalanya dalam memberikan pelayanan terbaik," kata Ridho.
Ridho menjelaskan rumah sakit merupakan benteng terakhir pelayanan kesehatan. "Semua urusan kesehatan harus selesai di Lampung, sehingga tidak banyak lagi yang rujuk ke luar Lampung seperti Jakarta. Untuk itu, rumah sakit di kabupaten dan kota perlu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya, sehingga tidak terjadi over kapasitas di rumah sakit provinsi," kata Gubernur.
Rumah sakit bertipe C ini memiliki 104 kamar pasien, enam dokter umum, 34 perawat, 70 petugas kesehatan, dan masing-masing satu dokter spesialis anak, kandungan, anestesi, bedah, dan penyakit dalam. Kemudian, dilayani 19 bidan, dua apoteker, tiga tenaga kefarmasian, satu sanitarian, tiga nutrisionis, dan dua analis laboratorium.
Rumah sakit yang berdiri di tanah seluas 20 ribu hektare ini memiliki luas bangunan 9.915 m2. Dalam meningkatkan jalan menuju RSUD BNH, Pemprov menganggarkan Rp.29 miliar. Fasilitas yang tersedia antara lain unit rawat jalan spesialis anak, bedah, penyakit dalam, kandung, dan gigi. Selain itu, terdapat unit rawat inap, gawat darurat, kebidanan, perinatologi, ICU, laboratorium, radiologi, gizi, laundry, farmasi, dan haemodialisa.
Pada bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengatakan pembangunan RSUD BNH merupakan program unggulan Gubernur Ridho Ficardo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Pasalnya, pada 2011 Provinsi Lampung memiliki 3.852 tempat tidur. Idealnya, jumlah tempat tidur yang harus dimiliki satu berbanding 1.500.
Jadi, jika jumlah penduduk Lampung 9 juta jiwa, idealnya memiliki lebih dari 5.251 tempat tidur.
"Dengan dasar inilah Pemerintah Provinsi Lampung membangun rumah sakit. Targetnya, mempermudah akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan, meningkatkan mutu, dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit," kata Reihana.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengukuhkan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Lampung Periode 2016-2019 dengan Ketua Torry Duet Irianto dan Sekretaris Reihana. Gubernur Ridho juga memberikan bantuan satu ambulans kepada RSUD BNH, obat pelayanan kesehatan, makanan pendamping ASI, dan alat cetak sarana sanitasi (FRP) untuk 15 dan kota, serta uang operasional Duta HIV/AIDS.
Selain itu, MoU antara RSUD BNH dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJS) Kesehatan tentang persiapan pelaksanaan kerja sama rumah sakit dalam pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Kemudian, MoU antara PT Trans Lampung dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (TL/*)
0 Comments