Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo memberikan sambutan diacara hari santri nasional dilapangan Korpri, Sabtu (21/10) malam |
Taktik Lampung - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan santri merupakan bagian tidak terpisahkan dari Indonesia dan Lampung. Menurut Ridho, Hari Santri Nasional (HSN) adalah pengakuan kepada santri sebagai bagian sejarah perjuangan Indonesia.
"Santri berperan signifikan mengukir sejarah. Saya berharap kejayaan pondok pesantren, santri dan para ulama mampu terus terjaga sebagai bagian sejarah banga dan mampu mengukir sejarah," kata Gubernur Ridho pada Gebyar Hari Santri Nasional (HSN) bertema 'Meneguhkan peran santri dalam bela negara, Pancasila dan NKRI' di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Sabtu (21/10) Malam.
Dalam acara terdapat pemutaran film berjudul Alif karya Ahmad Rubal Aziz, dan pembacaan puisi oleh Muhammad Nasrul. Kemudian, pertunjukan Panser Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung berupa senam komando dan pencak silat.
Di hadapan ribuan santri se-Lampung, Gubernur Ridho menjelaskan pembangunan fisik harus diiringi mental spritual. "Pembangunan harus diiringi peningkatan sumber daya manusia dan mental spiritual. Peran para kyai dibutuhkan untuk membentuk generasi muda sehingga mampu menghadapi perkembangan zaman dan teknologi," kata Ridho.
Meski dengan keterbatasan anggaran, Pemprov Lampung terus mendukung karena masa depan Lampung ada di tangan anak-anak termasuk santri. "Masa depan anak Lampung harus diperkuat iman dan akidah sehingga mampu menjadi masyarakat yang religius, memiliki keimanan dan akidah yang tinggi, di tengah perkembangan teknologi," jelas Ridho.
Pada kesempatan itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, KH Soleh Bajuri, berharap Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mampu menjaga amanah dan mengerti rakyat, santri, dan NU. Untuk menjadi santri, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu menyingkirkan akhlak tercela, memiliki akhlak terpuji, dan mampu menerapkan akhlak terpuji di kehidupan sehari-hari.
"Santri harus meneladani ulama terdahulu yang memiliki akhlak terpuji. Tanpa ulama, patriotisme hancur berantakan. Kita harus menaruh hormat pada pendahulu, karena tanpa mereka kita tidak berarti," kata Soleh.
Menurut Ketua Pelaksana, Khaidir Bujung, kegiatan ditargetkan ini mampu membangkitkan spiritual dan moralitas. "Santri harus bersyukur karena dihargai negara. Kami mendoakan Gubernur Ridho mampu memimpin Lampung dengan amanah dan berkah dari Allah," kata Khaidir. (TL/*)
0 Comments