Taktik Lampung - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyaksikan serah terima pengalihan pengooperasian Bandara Radin Inten II Lampung dari Kementrian Perhubungan kepada Angkasa Pura II (AP II) di Gedung VIP Bandara Radin Inten II, Branti Raya, Natar, Sabtu (12/10/2019).
Serah terima dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti dengan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, yang disertai serah terima pegawai negeri sipil (PNS) pada Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Radin Inten II Lampung dan penandatanganan Pemanfaatan Barang Milik Negara pada UPBU Kelas I Radin Inten II Lampung.
Menhub Budi memuji Gubernur Arinal yang terus berkomitmen memajukan Sektor Perhubungan Lampung. "Masyarakat bangga karena memiliki Gubernur yang begitu humble, tidak ada Provinsi lain yang begitu intensif selain Pak Arinal. Artinya Gubernur kita ini memang memikirkan bagaimana Lampung ini ke depan akan sangat lebih maju terutama di bidang perhubungan," ujar Menhub Budi.
Budi berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan AP II yang terus berusaha menjadi partner pemerintah dalam memajukan moda transportasi.
Menurut Budi, di sisi pariwisata Lampung juga memiliki potensi yang luar biasa yang harus didukung infrastruktur. "Saya mengharapkan ada usulan-usulan tertentu dari daerah-daerah di Lampung yang memang bagus. Kita usulkan memperpanjang landasan Bandara Taufik Kiemas Airport Pesisir Barat menjadi 1.600 meter," ujarnya.
Tidak hanya itu, Budi juga menyebutkan pembangunan Bandara Gatot Subroto Airport di Way Kanan yang segera dilakukan pembangunan terminalnya. Selanjutnya, mengenai Stasiun Kereta Api Bandara yang direncanakan akan selesai di tahun 2020.
Terkait Embarkasi Haji Penuh, Budi meminta agar Pemerintah Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk segera mewujudkannya.
"Untuk Embarkasi Haji, saya minta kepada Pemprov Lampung untuk pro aktif ke Kementerian Agama karena penyelenggaraan haji ada di Kementerian Agama. Tetapi kalau untuk umroh dari Lampung - Jeddah saya pikir anytime bisa dilakukan," katanya.
Budi mengatakan dasar kerjasama Kementerian Perhubungan dengan AP II yakni untuk menggandeng pihak swasta ikut berperan dalam membangun infrastruktur di Indonesia.
"AP II adalah BUMN yang swatsa, dia memiliki kemampuan profesional. Dia kami pilih, setelah itu Kementerian Keuangan menghitung berapa kewajiban dari AP II untuk mengelola itu. Aset tetap milik Pemerintah tetapi AP II berhak mengelola selama 30 tahun. Kegiatan kerjasama pemanfaatan ini adalah suatu hal besar dari pemerintah untuk secara bersama-sama membangun semua infrastruktur yang ada di Indonesia," katanya.
Menhub Budi menyebutkan dari kerjasama itu juga, dana yang dihasilkan digunakan untuk membangun Bandara lainnya yang ada di Provinsi Lampung. "Dana AP II yang diserahkan kepada Pemerintah ini juga untuk pembangunan Bandara Taufik Kiemas," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan bahwa dengan seluruh dukungan pemerintah pusat salah satunya Kementerian Perhubungan akan semakin memcepat terealisasinya berbagai program pembangunan yang ada di Provinsi Lampung.
"Hari ini kita menyaksikan kehadiran Menteri Perhubungan, sehingga ini semakin cepat kita muwujudkan program-program yang ada di Provinsi Lampung dan tentu kita harus terus berjuang," ujar Gubernur Arinal.
Arinal mengatakan Provinsi Lampung telah memiliki Bandara Radin Inten II yang berstatus sebagai Bandara Internasional. Status ini diharapkan bisa mewujudkan tujuan menjadi Bandara Embarkasi Haji Penuh di tahun 2020.
Menurut Arinal, hal ini merupakan harapan masyarakat Lampung yang menginginkan agar segera diwujudkan berangkat haji langsung dari Branti.
"Tidak ada alasan Lampung tidak menjadi bandara internasional, mengingat Lampung sebagai Provinsi terbesar kedua di Sumatera dalam jumlah penduduknya dan Lampung sebagai penyanggah 40 persen kebutuhan Jakarta dari sektor pertanian," katanya.
Arinal menyampaikan dalam waktu dekat, yakni akhir Oktober 2019, Lampung akan melakukan penerbangan umroh langsung dari Lampung - Jeddah. Ke depan, Lampung juga telah menyiapkan lahan seluas 100 Hektare untuk pengembangan Bandara Radin Inten II.
"Untuk Bandara, kami sudah punya program-program yang akan kita lakukan dalam waktu dekat, sehingga kita akan wujudkan. Ini harus segera terealisasi dan kita akan terus koordinasi dengan Dirut Angkasa Pura II untuk bagaimana prospek Bandara kedepannya. Kita sedang mempersiapkan agar lebih berkembang lagi Angkasa Pura tetapi harus juga ada daya dukung dari Bandara yang berkaitan dengan pariwisata terutama Bandara Taufik dan Gatot Subroto," ujarnya.
Selain pengembangan Bandara, Arinal juga menyinggung pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara dan skybridge. Juga rencana pembangunan Shortcut Tegineneng - km.3 Panjang - Tarahan serta rencana pelayanan kereta api khusus Bandara.
"Saya akan secepatnya berkoordinasi dengan PT. KAI agar yang terkait dengan kereta api segera bisa kita lakukan," katanya.
Pada bagian lain, Arinal mengucapkan terimakasih atas pemberian 40 bus rapid transit, 10 smart bus itera, 2 bus kampus unila dan 6 kapal perintis pelayaran rakyat untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya bersama Gubernur Arinal sudah punya program dalam waktu dekat untuk pengembangan Bandara Radin Inten II.
Selain itu, sambung Awaluddin, diharapkan traffic domestik maupun internasional menjadi lebih semakin meningkat di Bandara Radin Inten II.
"Program-program kerja itu sudah kami persiapkan dan dalam waktu dekat kami akan konsolidasi berkaitan dengan program-program perencanaan dalam hal penambahan infrastruktur bandara," ujar Awaluddin.
Selain itu, tambah Awaluddin, pihaknya mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan untuk seluruh stakeholder dan masyarakat. "Tak terkecuali dalam peningkatan kualitas keselamatan dan keamanan penerbangan yang saat ini kondisinya sudah sangat baik perlu kami pertahankan dan tingkatkan," katanya.(TL/*/HMS)
0 Comments