Taktik Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendorong ajang Pemilihan Duta Museum Lampung Tahun 2019 dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Museum dan budaya Lampung serta peningkatan wawasan kearifan lokal bagi generasi milenial.
Pesan Gubernur Arinal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat menghadiri Malam Grand Final Pemilihan Duta Museum Lampung Tahun 2019 di Halaman Museum Lampung, Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, Jumat (22/11/2019) malam.
"Ajang ini diharapkan bisa mendorong daya kreatifitas generasi milienial untuk terlibat langsung dalam menyebarluaskan kearifan lokal masyarakat Lampung," ujar Fahrizal.
Keluar sebagai Duta Museum Lampung Tahun 2019 diraih oleh Andryan Marcelio dan Alfinka Mutia Rahmanita. Disusul Juara kedua diraih oleh Angga Saputra dan Fellie Wijaya serta untuk Juara ketiga diraih Marcelo Aditya dan Siti Rahma Diannisa.
Duta Museum Lampung nantinya akan menjadi mitra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung untuk mempromosikan potensi yang dimiliki Museum Lampung, Kebudayaan dan Pariwisata Lampung kepada masyarakat terutama kalangan generasi muda.
Menurut Fahrizal, Duta Museum Lampung dituntut memiliki wawasan yang memadai terhadap museum dan budaya Lampung.
"Dengan demikian, Duta Museum dapat dijadikan panutan bagi generasi milenial lainnya untuk menjadikan museum sebagai salah institusi yang dapat dijadikan rujukan untuk menggali kearifan lokal masyarakat Lampung," katanya.
Fahrizal menjelaskan insan Museum di seluruh Indonesia saat ini sedang berupaya untuk melakukan perubahan cara pandangnya untuk tidak lagi hanya berorientasi pada obyek tetapi lebih berorientasi pada publik.
"Untuk aspek pelayanan sekarang ini menjadi penting karena kedudukan museum sebagai salah satu pranata sosial menuntutnya harus aktif berperan sebagai agen pembangunan baik di bidang pendidikan maupun kebudayaan," ujarnya.
Untuk itu, sambung Fahrizal museum harus aktif mendukung program-program yang terkait dengan upaya turut mencerdaskan bangsa, memperkokoh wawasan nusantara dan menguatkan jatidiri segenap masayarakat Indonesia.
"Tuntutan peran museum tersebut sejalan dengan Visi Provinsi Lampung, yaitu Rakyat Lampung Berjaya yang terkait dengan Misi pertama, yaitu Menciptakan kehidupan yang religius (agamis) berbudaya, aman dan damai," katanya.
Dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari misi pertama, Fahrizal menyebutkan Museum Lampung melalui koleksi yang dimiliknya harus mampu menjadi sumber rujukan bagi semua kalangan untuk mempelajari dan memahami kearifan lokal masyarakat Lampung.
Menurutnya, salah satu kelompok sasaran yang penting mendapat perhatian dalam melakukan internalisasi terhadap kearifan lokal masyarakat Lampung adalah kalangan generasi milenial.
"Kearifan lokal tersebut dapat menjadi modal sosial untuk mendorong tumbuhnya rasa cinta terhadap kebudayaan Lampung, toleransi dan menghargai perbedaan," ujarnya.
Dewan Juri pada Malam Grand Final Pemilihan Duta Museum Lampung Tahun 2019 ini terdiri dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Asosiasi Museum Indonesia, Pemerhati Budaya dan Akademsi.
Pemilihan Duta Museum ini sendiri telah dilakukan dengan berbagai agenda kegiatan sejak tanggal 18-22 November 2019. Diantaranya yakni diawali Pembukaan Acara Pemilihan Duta Museum Lampung 2019, kemudian dilakukannya tes tertulis dan wawancara.
Kemudian, para finalis melakukan persentasi dan penampilan bakat. Dilakukan pula pembekalan finalis dan ditutup dengan Malam Grand Final Pemilihan Duta Museum Lampung 2019.
Duta Museum Lampung Tahun 2019 berhak membawa pulang trophy dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta. Kemudian kepada Juara kedua sebesar Rp4 juta dan Juara ketiga sebesar Rp3 juta.
Selanjutnya, untuk Juara harapan satu membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp2 juta, lalu Juara harapan dua sebesar Rp1,5 juta dan Juara harapan tiga sebesar Rp1 juta.(TL/*/HMS)
0 Comments