Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan 5 (lima) landasan pembangunan ke depan untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya, dalam acara Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Provinsi Lampung 2019, di Ballroom Hotel Novotel, Bandarlampung, Senin (23/12/2019). Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya dirinya membutuhkan dukungan dari semua pihak. "Untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya, saya membutuhkan dukungan dari Anda semua. Arinal tiada arti tanpa kerja keras kita semua. Saya boleh menginisiasi, tetapi wujud kesuksesan ada di tangan kita semua," ujar Arinal. Beberapa capaian Pembangunan Sektoral Provinsi Lampung tahun 2019, yang akan menjadi landasan itu jelas Gubernur Arinal, antara lain pelayanan publik, Pembangunan sektor ekonomi. Pembangunan infrastruktur, Pembangunan lingkungan hidup, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM). "Dalam meningkatkan pelayanan publik, Pemerintah Provinsi Lampung menerapkan inovasi berdasarkan kebutuhan masyarakat," ujar Gubernur. Adapun berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov di antaranya dengan Membangun call center dan command center Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SPAN) dan Layanan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR), dan Percepatan penetapan RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 serta Revisi RTRW Provinsi Lampung Tahun 2009-2029. Tekait pembangunan sektor ekonomi, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa Ekonomi Provinsi Lampung berbasis pada Sektor Pertanian. Lampung sebagai penyangga ketahanan pangan Nasional dan lumbung ternak Nasional. Produksi komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan Provinsi Lampung berkontribusi besar terhadap produksi Nasional seperti Padi, Ubi Kayu, Kopi, Kakao, Lada, Pisang, Nanas, Sapi, Kambing, dan Udang. Beberapa upaya yang sudah dilakukan di antaranya Penyiapan Sistem Informasi, Database dan Regulasi Program Kartu Petani Berjaya (KPB). Menurut Gubernur, dalam Kartu Petani Berjaya, akan terdapat bibit, benih, permodalan, asuransi, dan beasiswa bagi anak petani berprestasi. "Apa yang menjadi persoalan bagi petani selama ini, akan dimudahkan dengan adanya KPB. Untuk memudahkan petani terkait pupuk, saya mengajak PT. Pupuk Indonesia, PT. Pupuk Petrokimia, dan PT. Pusri untuk bersinergi dalam menyediakan pupuk yang dibutuhkan petani. KPB juga didukung oleh perbankan," jelasnya. KPB, jelas Gubernur Arinal rencananya akan dilaunching pada bulan Januari 2020. "Lampung akan menjadi Pilot Project terkait KPB, yang akan dilaunching pada januari 2020. Nanti ketika panen, Presiden jokowi akan turut diundang. Kalau hal ini sukses, maka Kartu Petani Berjaya ini juga akan diterapkan diseluruh Indoensia," jelas Gubernur Arinal. Terkait infrastruktur, Gubernur Arinal menjelaskan tujuan agar tersedianya infrastruktur/prasarana dan sarana transportasi yang handal, terintegritas dengan sistem transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang. Dari aspek infrastruktur, Gubernur arinal berkomitmen untuk memudahkan serta meningkatkan efisiensi produksi dan konektivitas wilayah. Sebagai pintu gerbang Sumatera Lampung harus menjadi patokan utama keberhasilan konektivitas antar wilayah di sumatera. "Pada bulan November 2019 lalu, saya mendampingi presiden Joko Widodo meresmiskan jalan tol trans sumatera (JTTS) ruas Terbanggibesar – Pematang Panggang – Kayu Agung dengan panjang 189 km. Jalan tol ini menjadi jalan tol terpanjang yang ada di Indonesia, dan telah mendapatkan rekor Muri," jelasnya. Pelaksanan berbagai program kerja itu, menurut Gubernur bersinergi denga stakeholder terkait agar Rakyat Lampung Berjaya akan terwujud. Dalam acara Refleksi Akhir Tahun ini, Gubernur Arinal menyampaikan bahwa Provinsi Lampung memiliki begitu banyak keunggulan baik secara geostrategis, demografis, dan kekayaan alam. "Segala keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara baik untuk kesejahteraan masyarakat Lampung," ujarnya. Sejak dilantik Presiden Joko Widodo langkah pertama yang dilakukan Arinal bersama Wagub Chusnunia adalah membangun konsolidasi, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen untuk mengeksplorasi kondisi terkini pembangunan Provinsi Lampung serta membangun komitmen bersama termasuk dengan Kementerian untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya yang Aman, Berbudaya, Maju, Berdaya Saing, dan Sejahtera. Dari beberapa Indikator Makro Pembangunan Provinsi Lampung yang dirilis oleh BPS Provinsi Lampung selama tahun 2019, menunjukkan capaian yang baik. Salah satunya pertumbuhan ekonomi. Di tengah pemulihan ekonomi global, perekonomian Lampung sepanjang tahun 2019 dapat tumbuh cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung kumulatif hingga Triwulan III-2019 (Trw I-III 2019 terhadap Trw I-III 2018) adalah sebesar 5,33%, lebih tinggi dari capaian regional Sumatera yang mencapai 4,55%, serta lebih tinggi dari capaian Nasional yang mencapai 5,04% pada periode yang sama. Sektor Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Sedangkan secara struktur, perekonomian Lampung masih didominasi 3 Sektor Utama yang pencapaiannya pada Triwulan III-2019 yaitu (1) Pertanian, Kehutanan, Perikanan 29,80% ; (2) Industri Pengolahan 20,39%; serta (3) Perdagangan dan Reparasi Kendaraan 11,55%. Disisi lain, Gubernur Arinal juga terus berkomitmen mewujudkan penerbangan internasional dengan menjadikan Bandara Raden Intan II sebagai Bandara Internasional. Langkah awal dilakukan dengan melaunching umroh perdana yang langsung berangkat dari lampung menuju jeddah. "Saya juga mengupayakan agar terdapat jalur kereta api yang menghubungkan bandar lampung- bandara Raden Intan II. Selain itu akan dibangun long cut dari tegineneng ke tarahan hingga Bakauheni," jelasnya. Lebih dari itu, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa Pembangunan wilayah harus mengedepankan pendekatan lingkungan dan penataan ruang yang dapat mengakomodir pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dengan prinsip pelestarian lingkungan hidup. "Upaya yang telah dilakukan Pemprov Lampung diantaranya Pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah yang ramah lingkungan (PLTSa Provinsi Lampung) pertama di Indonesia, Memantapkan upaya-upaya pelestarian lingkungan hutan untuk mencegah illegal logging dan illegal mining, dan Program Lampung Bersih Pantai. Sejalan dengan prioritas Pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, berbagai program dan kegiatan juga telah dilakukan antara lain Launching Program Smart School, Lounching Program Lampung Mengaji, Pelatihan dan uji kompetensi bagi tenaga kerja. Pada kesempatan itu, selain merefleksikan apa yang telah dicapai selama tahun 2019, juga akan kita lihat outlook pada tahun 2020. Berdasarkan kajian Bank Indonesia, beberapa faktor global masih menjadi tantangan perekonomian kedepan seperti ketidakpastian tinggi akibat konflik perdagangan dan perlambatan ekonomi global, meskipun demikian Ekonomi Indonesia dan Ekonomi Lampung pada khususnya masih memberikan prospek yang cukup baik. Bank Indonesia memproyeksi Pertumbuhan Ekonomi Lampung tahun 2020 sebesar 5,2-5,6 %. Sejalan dengan itu, asumsi dalam APBD 2020, target pertumbuhan ekonomi Lampung Tahun 2020 sebesar 5,4-5,7 %. Selain itu, target IPM Lampung meningkat dari Kategori Sedang menjadi Kategori Tinggi (70-80) yaitu sebesar 70,23, dan Persentase penduduk miskin sebesar 11,10 persen. Untuk mencapai Target Pembangunan tersebut, telah disusun Program dan Kegiatan Tahun 2020 dalam kerangka implementasi 33 agenda kerja utama, diantaranya : Implementasi Program Kartu Petani Berjaya, dan Program Nelayan Berjaya. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin (PEMM), Program Smart Village, Program Desa Berjaya, Pengembangan Destinasi Wisata Unggulan, Desa Wisata, Agro Wisata/Eco Wisata, Lampung Kaya Festival serta Kawasan Wisata Terintegrasi di Wilayah Bakauheni yang bekerjasama dengan PT. ASDP, PT. HK dan ITDC. Pembangunan Beberapa Proyek Strategis Nasional di Provinsi Lampung, Persiapan/perencanaan proyek strategis. (TL/*/HMS)
0 Comments