Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung Rabu, (14/7/2021), Pukul13.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Kenali Jenis Aplikasi Tepat dan Menguntungkan di Ruang Digital " dengan menyajikan berbagai tema diskusi menarik secara daring dengan menghadirkan narasumber ahli dibidangnya yakni:
ADEK MEDIA ROZA BA, MA., PHD CAND (Researcher Universitas of Tecnologhy Sydney), pada sesi Keamanan Digital. Adek memaparkan tema “JENIS-JENIS MESIN PENCARIAN (SEARCH ENGINE) DAN TIPS MEMILAH INFORMASI DARI MESIN PENCARIAN”.
Dalam pemaparannya, Adek menjelaskan beberapa mesin pencari, meliputi Google (AS), Bing (AS), Yahoo (AS), serta Baidu (China). Google, memiliki kelebihan hasil pencarian lebih presisi dan update, namun memiliki kekurangan hasil pencarian yang terlalu banyak. Bing, memiliki kelebihan dapat memunculkan konten yang tersembunyi, namun memiliki kekurangan menempatkan forum pada bagian bawah hasil pencarian. Yahoo, memiliki kelebihan seperti hasil oraganik dan komprehensi namun, memiliki kekurangan seperti sebagian hasil tidak memiliki tanggal. Baidu, memiliki kelebihan feature pencarian lebih menarik namun, memiliki kekurangan seperti sensor pemerintahan China.
Memilah informasi dengan memerhatikan beberapa poin antara lain, pastikan sumber yang kredibel, media yang terverifikasi oleh Dewan Pers, informasi ditulis dengan bahasa yang baik dan benar, informasi tidak bombastis dan tidak menebar ketakutan, tidak menggunakan kata-kata negatif atau berlebihan untuk mendorong seseorang membagikan berita, tidak mendiskreditkan kelompok tertentu, serta verifikasi informasi melalui sumber yang berbeda. Bias mesin pencari biasanya terdapat politik dan hukum, ekonomi, serta sosial.
Dilanjutkan dengan sesi Kecakapan Digital oleh, GINNA DESIANA (Creator Game Board Dolanan Yuk.id dan Relawan TIK Indonesia). Ginna mengangkat tema “CARA MENGGUNAKAN DOMPET DIGITAL DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK”.
Ginna menjelaskan transaksi digital, merupakan sistem pembayaran tanpa uang tunai, sesuai dengan arti secara harfiah yang berarti tidak atau tanpa menggunakan uang tunia. Contoh transaksi digital ialah QRIS, merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR code. QRIS dapat menerima pembayaran dari aplikasi apapun. Semua aplikasi pembayaran digital atau e-money dan e-walet dapat digunakan untuk membayar transaksi dengan menggunakan scan QR kode QRIS.
Alasan penggunaan uang elektronik diantaranya, tidak perlu ribet, efektif dan efisien secara waktu, banyak promo dan diskon yang ditawarkan, tidak perlu hadir ke bank atau bertemu resepsionis, serta dilengkapi dengan fitur keamanan. Keuntungan menggunakan dompet digital antara lain, untuk simpan uang secara digital, mendapat cashback, mendapat koin, dan membeli emas.
Sesi Budaya Digital oleh, TONY WIJAYA, S.SOS., MA (Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung). Tony memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL UNTUK TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”.
Tony membahas litersi digital, merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menentukan, mengevaluasi, memanfaatkan, dan mengomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. Literasi digital penting bagi tenaga pendidik dan anak didik dikarenakan, bisa membuat seseorang untuk berpikir kreatif, kritis, dan inovatif, dapat memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lancar, serta dapat berkolaborasi dengan banyak orang.
Manfaat literasi digital meliputi, mengehemat waktu untuk mencari referensi internet, hemat biaya dengan adanya banyak web pendidikan dan aplikasi gratis di internet untuk menunjang kegiatan pendidikan, memperluas jaringan untuk menambah teman baru dari berbagai wilayah, belajar lebih efisien dan cepat, serta memperkaya keterampilan. Kegiatan literasi di sekolah meliputi, penyediaan kelas virtual atau aplikasi belajar, berkomunikasi antar warga sekolah menggunakan teknologi digital, dan pengarsipan digital.
Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh, ALIY HAFIZ, S.KOM., M.T.I (Ketua RTIK Bandar Lampung dan Pengurus APTIKOM Lampung). Aliy mengangkat tema “TIPS MENGENALI BERITA PALSU DAN VERIFIKASI”. Aliy menjabarkan tips mengenali berita palsu atau hoax antara lain, cek sumber berita, perhatikan judul, perhatikan gambar atau konten, pahami tulisan provokatif, dan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan. Hoax yang sering diterima berupa, tulisan, gambar, dan video. Saluran penyebaran hoax paling banyak melalui, media sosial, aplikasi chatting, situs web, televisi, media cetak, dan email.
Alasan menyebarkan hoax meliputi, merasa dari orang terpercaya, merasa informasi atau berita bermanfaat, mengira informasinya benar, dan ingin menjadi orang pertama yang menyebarkan. Laporkan ketika mengetahui adanya penyebar hoax melalui, whatsapp 08129224545, email aduankonten@mail.kominfo.go.id , media sosial facebook, instagram, dan twitter, website patrolisiber.id, aduankonten.id, dan trustpositif.kominfo.go.id.
Webinar diakhiri oleh JESSICA YO (Wakil Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia, Education Speaker, dan Influencer dengan Followers 38,9 Ribu). Jessica menyimpulkan hasil webinar dari tema yang diangkat para narasumber berupa, salah satu keuntungan pembayaran memakai e-wallet atau dompet digital adanya cashback, namun tetap pastikan baca deskripsi sebelum memutuskan untuk membeli dan membayar. Kenali hoax agar dapat terhindar dari penyebaran hoax dan tidak ikut menyebarkan berita tersebut. Karena, jika ikut dalam menyebarkan hoax, seseorang dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU ITE dan KUHP. Ingat untuk terus kenali, cermati, verifikasi, dan laporkan jika menemukan berita hoax. (*/TL)
0 Comments