Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Kamis, (19/8/2021), Pukul 13.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Aman Saat Belanja Online" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni:
HENDI ANWAR, S.T., M.T (Dosen Telkom University), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Hendi memaparkan tema “MENGENAL MACAM-MACAM APLIKASI PERCAKAPAN, PERBEDAAN, DAN FITUR-FITURNYA”.
Dalam pemaparannya, Hendi menjabarkan macam-macam aplikasi percakapan, meliputi Google Meet, Zoom, Whatsapp, dan Telegram. Google meet memiliki keunggulan, meliputi, mudah digunakan, ideal untuk meeting yang cepat, kapasitas peserta maksimum 100 untuk paket gratis, waktu rapat tak terbatas dan bekerja pada berbagai macam browser. Zoom memiliki keunggulan, mencakup kumpulan fitur yang lebih kaya, ideal untuk meeting yang lebih besar, rapat tak terbatas dengan durasi masing-masing hingga 40 menit, dan bekerja pada semua sistem operasi termasuk Linux.
WhatsApp tidak bisa digunakan bersama di berbagai perangkat sedangkan Telegram berbasis cloud, jadi menggunakan berbagai perangkat, seperti ponsel, PC, tablet, dan lain-lan. Di Telegram, ada fitur chat rahasia dengan pesan, foto, dan video yang bisa hilang dengan sendirinya. Telegram juga menyediakan passcode tambahan, sehingga kamu perlu memasukkan passcode untuk membuka aplikasi. Sementara WhatsApp mengikuti jejak Telegram dengan menambahkan fitur end-to-end encription. Telegram bisa menyimpan pesan di cloud, sedangkan WhatsApp menyimpan pesan di ponsel, sehingga bikin memori ponsel cepat habis. Menggunakan internet secara positif, kreatif, dan aman sangat diperlukan untuk dipahami dan diimplementasi oleh pengguna internet. Dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh I GEDE PUTU KRISNA JULIHARTA, S.T., M.T (Wakil Ketua III STMIK Primakara dan Praktisi TIK). Putu mengangkat tema “MAIN AMAN SAAT BELANJA ONLINE”.
Putu menjelaskan resiko belanja online, meliputi kirim alamat salah, penipuan, kualitas barang, permainan harga, barang rusak saat pengiriman, serta data konsumen disalah gunakan. Ciri-ciri akun toko bodong di media sosial, meliputi kolom komentar dinon-aktifkan, pengikutnya fiktif, serta mengajak perpesan lewat jaringan pribadi. Ciri-ciri toko palsu di online shop, mencakup tidak memiliki lambang STAR di pojok kiri atas, tidak memiliki review positif, biasanya mengajak perpesanan melalui jaringan pribadi, serta pelaku meminta dana pertama sebelum barang dikirim atau meminta full payment setelah menunjukkan resi pengiriman palsu.
Tips belanja online dengan aman, antara lain cari tahu reputasi penjual, cek ulasan produk, harganya masuk akal, baca deskripsi produk, cermati syarat dan ketentuan, simpan bukti pembayaran, pastikan keamanan perangkat, serta cek paket dan hilangkan jejak data.
Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh TITI SARI SAPUTRO, S.PD (Pengurus PW Fatayat NU Lampung dan ASN Guru). Titi memberikan materi dengan tema “MENGUBAH MINDSET KONSUMTIF MENJADI LEBIH PRODUKTIF”.
Titi menjelaskan pengertian internet, merupakan sebuah jaringan komputer global yang saling terhubung tanpa batas ruang dan waktu untuk memberikan informasi berupa teks, gambar, suara, dan video secara cepat dan mudah. Dampak internet pada bidang ekonomi dan bisnis meliputi, memberikan kemudahan untuk mempertemukan penjual tanpa batas ruan dan waktu serta membentuk pasar sempurna dan juga memberika kemudahan untuk melakukan pembayaran dan penerimaan bayaran tanpa batas ruang dan waktu.
Cara sederhana menjadikan lebih produktif dengan cara membuka membuka bisnis online sesuai dengan hobi, dengan modal memiliki akun media sosial, memiliki akun e-commerce, manajemen waktu dan keuangan, respon cepat, kepercayaan, dan santun, serta serius dan dinamis. Data e-commerce Indonesia yang paling banyak digunakan oleh masyarakat ialah, tokopedia, bukalapak, shopee, lazada, blibli, JD.ID, dan lain sebagainya.
Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh BUDI WIRYAWAN, S.PD (Kepala SMA Negeri 2 Liwa). Budi mengangkat tema “BASIC KNOWLEDGE AND RULES USAHA ONLINE”.
Budi membahas semenjak mewabahnya Covid-19 aktivitas belanja masyarakat secara online meningkat drastis. Semakin banyak masyarakat yang berbelanja digital, peluang terjadinya kejahatan digital itu semakin besar. Agar terhindar dari kejahatan saat berbelanja digital, masyarakat sebagai konsumen perlu sekali bijak dalam berbelanja agar terhindar dari masalah penipuan. Hal pertama kali yang harus dilakukan konsumen adalah menentukan barang yang ingin dibeli. Ketika sudah menentukan produk apa yang ingin dibeli, konsumen harus mencari tahu harga wajar dari barang tersebut. Karena banyak sekali para seller yang ditemukan di berbagai platform e-commerce atau situs jual online lainnya yang memberikan harga yang tidak masuk akal.
Tips aman dan bijak berbelanja online, meliputi hindari membeli lewat jejaring sosial, tidak mudah tergiur dengan harga miring, cek reputasi toko dari nilai dan ulasan konsumen, serta tanyakan detail produk kepada seller.
Webinar diakhiri, oleh THERESIA JENIFER SHEREN (Musisi dan Influencer dengan Followers 14,5 Ribu).
Theresia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa menggunakan internet secara positif, kreatif, dan aman sangat diperlukan untuk dipahami dan diimplementasi oleh pengguna internet. Dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Tips belanja online dengan aman, antara lain cari tahu reputasi penjual, cek ulasan produk, harganya masuk akal, baca deskripsi produk, cermati syarat dan ketentuan, simpan bukti pembayaran, pastikan keamanan perangkat, serta cek paket dan hilangkan jejak data.
Cara sederhana menjadikan lebih produktif dengan cara membuka membuka bisnis online sesuai dengan hobi, dengan modal memiliki akun media sosial, memiliki akun e-commerce, manajemen waktu dan keuangan, respon cepat, kepercayaan, dan santun, serta serius dan dinamis. Tips aman dan bijak berbelanja online, meliputi hindari membeli lewat jejaring sosial, tidak mudah tergiur dengan harga miring, cek reputasi toko dari nilai dan ulasan konsumen, serta tanyakan detail produk kepada seller. (*/TL)
0 Comments