"Iya, jadi kita dapet dari pusat sekitar hampir Rp. 8 miliar, sementara dari dana APBD Kota Bandar Lampung itu Rp. 2 Miliar mudah-mudahan di Kota Bandar Lampung anak-anak semua baik, sehat semuanya," ungkap Eva Dwiana saat diwawancarai usai memberi sambutan pada acara Rembuk Stunting aksi ke-3 konvergensi percepatan penurunan stunting di Aula Gedung Semergou, Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut ia mengajak kepada semua masyarakat kalau memang anaknya sakit langsung dibawa ke rumah sakit.
"Terkadang enggak mau sih dibawa ke rumah sakit, enggak mau ke Puskesmas. Nah, yang tadi bunda sampaikan tadi bahwa kita Kota Bandar Lampung telah mengerahkan dari Puskesmas untuk turun langsung mendata anak-anak guna mengecek gizinya, dan sekaligus ibu hamil," jelasnya.
Selain itu, walikota wanita pertama Kota Tapis Berseri itu pun berharap, program door to door ini bisa membantu pemerintah mempercepat penurunan stunting.
"Jadi kalau bisa Bunda berharap Nol di Kota Bandar Lampung. Caranya seperti apa, kita bekerjasama yang baik. Tadi juga minta tolong kerjasama dari semua pihak untuk bagaimana caranya supaya kota bandar Lampung terbebas dari stunting," imbuhnya.
Kemudian, Eva Dwiana juga menyampaikan, dirinya tidak melarang untuk masyarakat melakukan Pengobatan secara tradisional, akan tetapi setidaknya pendampingan dari dokter atau perawat perlu dilakukan.
"Harapan bunda stunting di Kota Bandar Lampung menurun, dan kota tapis Berseri bisa menjadi percontohan bukan hanya di Sumatera saja akan tetapi di seluruh Indonesia. Makanya bunda harap semua bisa bekerjasama dengan baik," pungkasnya. (TL/*)
0 Comments